blog masih dalam tahap pembangunan

Senin, 11 Oktober 2010

ibu...I LOVE U Very Much

Fenomena kehidupan memang tak bisa diprediksi secara eksak…dan ternyata kita hanyalah sebutir pasir..yang mungkin menempel di sebuah bangunan atau mungkin malah tak pernbah berhenti tertium angin…
Kurang dari sebulan yang lalu….14 September 2010, kutinggalkan rumah tempat ibuku tinggal…dan masih jelas ibuku masih trengginas…masih bisa marah…bahkan menumpahkan kekesalannya karena salah satu menantunya yang tidak tidur di rumah… tetapi tidur di rumah adik angkatku, karena di rumah terasa sesak seluruh anak dan cucu…
Sungguh tak terkira… Senin satu minggu lalu tanggal 4 Oktober 2010, saya mendapat kabar dari adik angkatku, ibu sakit tidak mau makan…takut di bawa kerumah sakit…dan akhirnya setelah diperiksa dan saya minta dibawa ke rumah ku dan Alhamdulillah seluruh keluar setuju…ibuku sudah tidak seperti yang dulu..
Sabtt, 9 Oktober 2010 malam ibuku tiba di rumahku…kulihat sorot matanya kosong…ku peluk dia, kucium tangannya…pipinya…dan airmata yang mahal bagi laki-laki ini menetes tak mampu ku bending…mengapa secepat ini ibu berubah… ada apa…kenapa…apakah orang aku titipi tidak merawatnya dengan baik…
Aku tercenung, tatkala ia mulai berucam…ini di Kantor Polisi…ya Allah…ia belum sadar ia telah berada jauh dari rumahnya…dan selanjutnya ia hanya mampu bercerita…rekaman dia sampai ia masih remaja… malamnya aku ajak terus berbicara, ia mulai mengingat 4 anaknya kemudian terus sampai 6 anaknya di keesokan harinya….
Hari minggu adikku datang… ibuku belum mengenali…sampai minggu sore…aku tidur didekatnya…aku pijitin tangannya…ia bertanya ini siapa? Aku jawab… Nano buk! Ia tersenyum…mulai lagi ia bercerita…terus bercerita muali banyak senyum…dan meskipun ceritan ya masih seperti pita kaset yang rusak… atau keeping CD yang berpindah dari lagu pertama ke terakhir…tapi aku setia mendengarkan..dan berganti dengan istri dan anakku…
Hari ini selasa…ia mulai mengenali lingkungan… dan short term memorynya mulai muncul….aku pancing lagi agar beliau bercerita dengan cerita-cerita yang menyenangkan….ia cerita tentang music…aku mainkan gitar…ia cerita ;piano… aku mainkan organ bututku…tangannya bergerak seperti membirama…
Kuingin ia bernyanyi saat-saat ia masih menjadi seorang conductor paduan suara PGRI atau paling tidak dirigen paduan suara para pensiunan guru…. Tapi ternyata belum mampu… ia hanya menggerakkan tangannya…kemudian bercerita tetang talenta anak temannya…talenta anak-anaknya yang kalau kumpul bisa menjadi vocal grup….
Aku senang…aku mulai tersenyum, meskipun ibuku belum kembali seperti sebulan yang lalu…aku tak akan mencari mengapa ia jatuh drop ..aku hanya ingin ibuku tersenyum…
Marahlah ibu….akan kunikmati kemarahanmu…
Menagislah ibu…aku akan datang dan menghiburmu…
Ngompolah ibu…jangan khawatir aku akan mengggantikan bajumu…
Tersnyumlah ibu….
80 tahun lebih usiamu…
Ibu….ibu dulu guru kan! Ajari aku tersenyum…ajari aku marah untuk hal yang tidak benar…ajari aku berjuang… untuk mereka yang akan berkembang…
Ibu
Sungguh…. Aku mencintaimu…

0 komentar: