Kadang kala kita melihat rumput tetangga lebih hijau di banding rumput di halaman kita sendiri,maknanya kita sering kali mengira hubungan keluarga orang lain lebih harmonis di banding hubungan rumah tangga kita sendiri,namun semua itu tidak seperti apa yang kita bayangkan layaknya mawar yang indah tentunya dia mempunyai duri,begitu juga setiap hubungan rumah tangga tentunya ada masalah dan rintangannya.
Membina rumah tangga tidak hanya di perlukan kesabaran dan pengertian,tapi seperti layaknya rumah keluarga juga memrlukan pondasi,pilar dan atap yang harus tetap di jaga agar tetap utuh,semakin kuat pondasi itu maka akan semakin kuat pula bangunan yang ada di atasnya.
Apakah pondasi dalam membangun keluarga yang aman ,tentram dan bahagia??
Pondasi dalam membina keluarga tidak lain adalah cinta.tentunya dalam memilih pasangan hidup harus di landasi dengan cinta,
cinta di sini bukan hanya di artikan dengan kata-kata manis atau pujian seperti saat masa pacaran atau perkenalan dulu,tapi cinta yang di landasi dengan ketulusan,yang membuat segala sesuatu menjadi terasa ringan.
Namun pada massa keluarga cinta tidak menuntut untuk selalu terbalas,karena cinta yang saling berbalas hanya ada pada massa perkenalan.dalam membina dalam keluarga di butuhkan lebih dari sekedar itu.
Jadi jangan menuntut pasangan agar tetap harmonis, atau perhatian dari pasangan karena itu hanya akan menjadi boomerang dalam keluarga.
Dan pilar dalam membina rumah tangga adalah komunikasi.sebelum menikah tentunya ada massa perkenalan satu sama lain,nah di massa itulah adanya komunikasi dan keterbukaan khususnya pada sifat-sifat yang kurang baik,karena saat memutuskan untuk menikah itu berarti menerima pasangan dengan kekurangan dan kelebihannya dalam satu paket.
Tidak ada alassan lagi ketika sudah menikah tidak mampu menerima atau lelah dengan sufat-sjfat nya yang tidak baik.karena massa rumah tangga bukan lagi seperti massa perkenalan apabila sudah tidak cocok memutuskan hubungan dan lalu berdiam diri,pada hubungan rumah tangga bila muncul ketidak cocokan maka bicarakan dan mencari jalan yang terbaik.
Lalu apa atap dalam membina keluarga itu??
Yaitu menejamen keuangan,menejemen keuangna bukan berati harta dan keuangan,karena masalah kecil dalam keuangan bias menjadi perkara dalam rumah tangga.tidak sedikit keluarga yang hancur karena menejemenkeuangan yang lemah.
Menejemen keuangan yang cukup bukan bererti suami harus mempunyai penghasilan yang tinggi,atau si istri ikut bekerja untuk membantu nya,namun semua itu di dapatkan karena kecermatan pasangan itu dalam mengurus menejemen keuangan keluarganya.
Tau mana kebutuhan pokok dan yang sekedar kebutuhan sampingan,hidup hemat dan cermat.
Hemat bukan berarti pelit,eit itu bzda lagi…hemat pangkal kaya tapi kalo pelit pangkal kelilit…hehehehe
Kesimpulan yang bias di petik,keharmonisan rumah tangga akan mudah di dapatkan jika dalam rumah tangga itu terdapat pondasi yang kuat, pilar yang luas dan atap yang kokoh .tiga bahan pokok ini akan mencegah rumah tangga anda dari kehancuran perceraian.
0 komentar:
Posting Komentar